Oleh: Abang Rahmat, Kusmayudi, Amirul Faisol, & Sahbani
ABSTRAK:
Penelitian berjudul “Sejarah Perkembangan Perguruan Yayasan Mts ASWAJA
(1987-2012) berdiri atas wakaf yang diberikan oleh bapak H. Usman Umar Alm dan
bapak Abdullah kepada bapak H. Hakim Shaleh
bersama bapak Munawar Khalahan dan kemudian didanai oleh partai PPP
dengan ketua saat itu bapak Munawar Khlahan dan juga sebagai wakil ketua DPRD.
Hal ini yang melatar belakangi berdirinya Mts ASWAJA. Kemudian atas inisiatif
warga untuk membuat suatu lembaga pendidikan. Dan pada tanggal 14 Mei 1987 maka
berdirilah Mts ASWAJA dengan kepala sekolah bapak Hakim Shaleh sampai bapak
Sholihin sekarang dan dibantu oleh guru-guru. Dengan berdiri selama 25 tahun sebagai
sekolah sawasta dan berada diantara sekolah-sekolah di sekitarnya tak membuat
Mts ASWAJA ini kalah dalam persaingannya, kualitas dan kuantitas guru-gurunya
yang membuat Mts ASWAJA selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahunnya. Ini
tandai dengan data statistik Mts ASWAJA yang setiap tahunnya semakin meningkat.
Penelitian ini berupaya mengurai sejarah perkembangan Mts ASWAJA
sejak berdirinya tahun 1987 hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengurai beberapa hal, yaitu: (1) Latar belakang berdirinya Mts ASWAJA. (2) Perkembangan
dan pertumbuhan Mts ASWAJA. (3) Hambatan dan tantangan Mts ASWAJA. (4) Faktor
pendukung eksistensi lembaga-lembaga pendidikan Mts ASWAJA.
Untuk mengurai empat hal di atas, penelitian ini menggunakan metode
sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pengumpulan data atau
sumber; (2) Melacak narasumber yang bersangkuatan. (3) Hipotesis atas data yang
dikumpulkan.
Dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
berdirinya Mts ASWAJA atas wakaf dan inisiatif dari bapak H. Hakim Shaleh yang
dibantu oleh rekan-rekanya dan didanai oleh partai PPP maka berdirilah Mts
ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah) pada tahun 1987. Dan lembaga pada saat itu
didirikan adalah Madrasyah tsanawiyah. Mts ASWAJA yang berdiri iurang lebih 25
tahun merupakan fase yang sangat panjang berkembang hingga saat ini tidak
ditemukan sebuah hambatan untuk berkembang dan faktor yang menyebabkan Mts
ASWAJA bertahan dan masih tetap eksis adalah pendekatan dari pihak sekolah
kepada siswa dan kepada orang tua murid merupakan resep yang digunakan pihak
sekolah untuk mengembangkan sekolahnya untuk tetap menjadi tebaik serta dari
kegiatan ekstrakulikulernya membuat orang tua siswa memilih menyekolahkan
anaknya ke Mts ASWAJA dan kebutuhan masyarakat pengetahuan agama.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bila dipandang dari sudut etnologi,
asal-usul keturunan bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia
dari Hindia Belanda. Sekarang termasuk daerah Thailand, Birma, Kamboja, Laos, Khmer,
dan Tonkin. Kehidupan bangsa Indonesia pada saat itu masih bergantung pada
alam. Sehingga menyebabkan menyebarlah penduduk Indonesia ke seluruh pelosok
tanah air. Nama Indonesia pertama kali disebut oleh orang Inggris yang bernama
Richard Legan. Ia menyebut ‘Indonesia’ dengan bermaksud bersinonim bagi istilah
India atau kumpulan Indonesia.
Berbicara kapan Islam masuk ke Indonesia pastinya siapa yang
membawa Islam itu sendiri ke Indonesia. Sebelum Islam masuk ke Indonesia
ternyata bangsa Indonesia sendiri sudah memeluk berbagai macam kepercayaan dan
agama. Kepercayaan itu disebut animisme dan dinamisme, sedangkan agamnya Hindu
dan Budha. Islam datang ke Indonesia tak lain melalui dari perdagangan dan
pelayaran. Hubungan perdagangan dan pelayaran sangat erat kaitannya antara
bangsa-bangsa yang mendiami Asia, baik bagian barat, bagian timur maupun bagian
tenggara, sudah ada sejak abad pertama masehi. Dua faktor yang menyebabkan
Indonesia mudah dikenal di negara luar
1.
Faktor
letak geografis yang strategis, yaitu Indonesia berada di persimpangan jalan
raya internasional dan jurusan Timur Tengah, Tiongkok, melalui lautandan jalan
menuju benua Amerika dan Australia
2.
Faktor
kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang
dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lainnya. Misalnya, rempah-rempah (Depag, 1985:
128)
Sejarah membuktikan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke-7M/1H (Sidi Ibrahim Buchari, 1981: 32) dengan ditandai adanya kerjaan tertua
di Indonesia pada abad ke-13, seperti Perlak pada tahun 1292, Samudra Pasai
pada tahun 1297 di Aceh. Melalui pusat-pusat perdagangan di daerah pantai
samudra utara dan urat perdagangan di selat Malaka, agama Islam terus menyebar
ke pulau Jawa dan ke Indonesia ke bagian Timur. Walaupun terjadi perperangan
masuknya Islam ke Indonesia dan peralihan Hindu ke Islam terjadi secara damai
(BP3K Depdikbud, 1979: 31).
Ajaran Islam tentunya bermuatan tentang pendidikan. Terutama kita
berbicara pendidikan di Kalimantan khususnya. Islam masuk ke Kalimantan pada
abad ke-15 dengan cara damai yang dibawa oleh sunan Bonang dan Sunan Giri
mempunyai santri di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Gubahan Sunan Giri
bernama Kalam Muyang, sedangkan Gubahan Sunan Bonang bernama Sumur Serumbung.
Pada tahun 1716 di Kalimantan terdapat ulama besar bernama Syekh Arsyad
Al-Banjari dari desa Kalampayan yang terkenal dengan sebagai pendidik yang
mubaligh besar. Perkembangannya kemudian memunculkan madarsah-madrasah di
Kalimantan anatra lain:
1. Pesantren/Madrasah di Kalimantan Barat (Pontianak)
a.
Madrasatun
Najah Wal Fatah di Sei Bakau Besar Mempawah pada tahun 1918 M
b.
Madrasah
Perguruan Islam di Sambas (1922 M)
c.
Madrasah
Al-Raudathul Islamiyah di Pontianak (1936)
d.
Persatuan
madrasah-madrasah Islam (PERMI) pada tahun 1954 M di Pontianak dengan tujuan:
1)
Menyatukan
nama-nama madrasah, Madrasah Islam Ibthidaiyah (SRI), Madrasah Tsanawiyah
(SMIP)
2)
Menyatukan
leerplan dari kitab-kitabnya
3)
Mendirikan
ikatan atau federasi (Mahmud Yunus, 2008: 384)
2. Sekolah Menengah Islam Pertama di Banjarmasin di Kalimantan Selatan
pada tanggal 15 Oktober 1946.murid yang diterima pada sekolah ini adalah tamatan
SR, dan tamatan madrasah
3. Madrasah Normal Islam Amuntai pada tahun 1928 M didirikan oleh H.
Abdur Rasyid dengan sekolah Arabische School. Dan kemudian diteruskan oleh H.
Juhri dari tanggal 4 febuari1934- akhir tahun 1941 (Mahmud Yunus, 2008: 388)
4. Ikatan madrasah-madrasah Islam Amuntai pada tahun 1945 M dengan
tujuan:
a.
Menciptakan
adanya pendidikan dan pengajaran Islam
b.
Memperluas
berdirinya perguru-perguruan Islam
c.
Memperbaiki
organisasi dan leerplan perguruan-perguruan Islam yang telah ada, agar sesuai
dengan hajat manusia.
B.
Signifikansi
Penelitian ini di laksanakan adalah untuk
mengetahui tentang sejarah berdirinya Mts ASWAJA. Selain itu manfaat lainnnya
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang tekait dengan sejarah
berdirinya Mts ASWAJA ini, diantaranya untuk mengetahui yayasan yang menaungi
Mts ASWAJA tersebut.
C.
Fokus Penelitian
Berdasarkan dalam penelitian terhadap lembaga pendidikan Mts ASWAJA
ada beberapa hal yang perlunya di sampaikan kepada pembaca untuk itu peniliti
dengan fokus penilitian sebagai berikut:
1.
Sejarah
berdirinya Mts ASWAJA
2.
Perkembangan
dan pertumbuhan Mts ASWAJA
3.
Faktor
kemajuan dan penghamba berkembangkan Mts ASWAJA
D.
Tujuan Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian ini tentunya penulis mencoba
untuk memberikan sedikit pengetahuan terhadap para pembaca. Adapun tujuan dari
penelitian ini penulis mencoba untuk mengetahui bagaimana sekolah yang berbasis
agama dapat memberikan dampak kepada masyarakat pentingnya pengetahuan agama
kepada seluruh masyarakat terkait dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian itu
penelitian ini berupaya untuk selalu menjadikan kita untuk lebih mengali ilmu
yang terbaru sesuai dengan perkembagannya. Selain itu juaga penulis ingin
memberikan pengetahuan perkembangan lembaga pendidikan, terutama untuk di
wilayah Sui Kakap khususnya Mts ASWAJA.
BAB II
SEJARAH BERDIRI MTS ASWAJA
A.
Berdirinya Mts ASWAJA
Mts ASWAJA merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 1987 di bawah
naungan sebuah yayasan. Sekolah yang terletak di jalan Husein Hamzah pal V
dengan nomor. Aswaja adalah singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang
berarti sekolah yang bercirikan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Sebenarnya mts ASWAJA
ini pada mulanya ingin diberi nama mts Al-Ma’rif akan tetapi pada saat itu
Al-Ma’rif sudah ada yang menggunakan nama itu, maka Mts di beri nama Mts ASWAJA
itu sampai saat ini. Mts ASWAJA sendiri umumnya sama dengan sekolah umum
lainnya, baik dari segi ekstrakulikuler hingga intrakurikuler. Mts ASWAJA
sendiri juga menggunakan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Mts ASWAJA yang didirkan di atas tanah seluas kurang lebih 2000 m merupakan
tanah hasil wakaf yang diberikan oleh bapak H. Usman Umar selaku lurah pal V
dan Abdullah kadir tokoh masyarakat setempat, H.Munawar Khalahan sebagai ketua
yayasan yang pertama sekarang alm dan juga sebagai ketua partai PPP. Beliau
menyerahkan kepada Bapak Hakim Shaleh sebagai wakil ketua yayasan dan
mempercayakan semuanya kepada beliau untuk di buat apa. Kemudian dengan beruding
dengan shabat-sahabat beliau dan dukungan sang istri serta dengan keputusan
hasil musyawarah maka dibangunlah sebuah sekolah dan masjid yang terletak tepat
dihadapan Mts Aswaja, terpisah oleh jalan umum kakap, masjid tersebut bernama
masjid Al-Mu’minin. Masjid Al-Mu’minin berdiri lebih dulu daripada Mts ASWAJA
juga merupakan tanah hasil wakaf juga. Beberapa faktor berdirinya Mts Aswaja dan
masjid diantaranya. Faktor pertama
adalah atas kebutuhan pendidikan yang berbasis agama. Kebutuhan-kebutuhan kan
pengetahuan agama dan pendidikan agama guna untuk kebutuhan anak-anak di
sekitar masyarakat yang berada di lingkungan mts Aswaja. Kemudian faktor yang kedua memanfaatkan tanah hasil wakaf
untuk didirikan sebuah bangunan sekolah dan masjid serta masyarakat yang
fanatik terhadap agama. Hal ini yang membuat lembaga sekolah mts Aswaja
berdiri. Faktor ketiga sebagai tujuan
untuk berdakwah.
Dan untuk pertama kalinya guru-guru yang mengajar di Mts ASWAJA
adalaha teman-teman dari bapak Hakim Shaleh sendiri yang berasal dari MAN 1.
Adapun tokoh-tokoh yang turut ikut dalam pendiri Mts ASWAJA adalah:
1.
Munawar
Arham
2.
Urai
Faisol Hamid SH
3.
Sy.
Abdullah Alwi
4.
Dr.
Ahmad Zaim
Pada tahun 1987 berdirilah Mts ASWAJA dengan priodesasi kepala
sekolah Mts ASWAJA sebagai berikut:
1.
H. Hakim
Shaleh selama 18 tahun
2.
Syaifuddin
selama 9 bulan
3.
H. Hakim
Shaleh 4 bulan
4.
Rusli,
S.Ag selama 2 tahun
5.
Nurdin,
SE selama 2 tahun
6.
Mu’in,
S.Pd selama 2 tahun
7.
Sholihin
HZ, S.Ag sampai sekarang
B.
Perkembangan dan Pertumbuhan Mts ASWAJA
Perkembangan Mts ASWAJA dimulai sejak Mts
ini berdiri dari tahun 1987 hingga sekarang. Kalau dilihat perkembangan dan
pertumbuhan Mts ASWAJA dapat kita lihat dari beberapa faktor dan dari kepala
sekolah yang pertama sampai saat ini perubahan demi perubahan ini ditunjukan
pada saat bapak Hakim Shaleh pendiri Mts ASWAJA sekaligus menjabat sebagai
kepala sekolah pertama pengabdian beliau selama 18 tahun membawa banyak begitu
perubahan, diantara itu perubahan yang beliau lakukan adalah bangunan sekolah
dulunya tidak menghadap ke jalan melainkan membelakangi jalan raya sekitar
delapan tahunan kemudian di renovasi pada tahun 1995 untuk menghadap ke jalan
raya serta banyak terjadi renovasi.
C.
Hambatan dan tantangan yayasan dalam perkembangan dan pertumbuhan
Dalam penelitian Mts ASWAJA, dan hasil dari
wawancara antara peneliti dan narasumber, peneliti tidak menemukan hambatan dan
tantangan yang begitu menantang baik dari luar maupun dari dalam yayasan dalam
mengembangkan sebuah lembaga, hanya saja narasumber mengatakan ketika hendak
mendirikan Mts ASWAJA tangtangan yang mereka hadapi adalah jalan yang tidak
mendukung sehingga menyebabkan akses ke ASWAJA kurang lancar. Selain daripada
itu hasil dari wawancara penulis dengan narasumber, narasumber mengatakan tidak
adanya hambatan dan tantangan yang begitu serius.
Priodesasi ketua yayasan yang pernah
menjabat
1.
H. Munawar Khalahan
2.
Sy. Abdullah Alwi
D.
Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Eksistensi Mts ASWAJA
1.
Faktor Pendukung Eksistensi
Melihat Mts ASWAJA yang berdiri kurun
waktu dari tahun 1987 sampai 2012 selama 25 tahun merupakan suatu prestasi
baik, sekolah yang sudah mempunyai banyak sejarah walaupun tidak seperti
sekolah Madrasatun Najah Wal Fatah di Sei Bakau Besar Mempawah pada tahun
1918 M, Madrasah Perguruan Islam di Sambas (1922 M), Madrasah Al-Raudathul
Islamiyah di Pontianak (1936), Persatuan madrasah-madrasah Islam (PERMI) pada
tahun 1954 M di Pontianak (Mahmud Yunus: Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati,
2006). Kalau kita telusuri waktu selama itu tentunya pasti ada yang membuat
sekolah tersebut bertahan sampai saat ini bahkan dapat menunjukan sesuatu
perubahan yang sangat luar biasa dari tahun ke tahunnya.
Dari hasil penelitian penulis, resep yang membuat sekolah ini
bertahan terdapat beberapa faktor dan samapai saat ini terus berkembang. Pertama manajemen kepengurusannya yang
sangat baik berkat atas kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah
berserta para gurunya yang menciptakan kepengurusan yang sanagat baik, imi
terbukti dengan bertahannya Mts ASWAJA samapai saat ini yang terus berkembang. Kedua bentuk perhatian gurunya yang sangat
luar biasa rasa bertanggung jawab yang tinggi guru-guru Mts ASWAJA kepada para
peserta didiknya, bahkan hasil dari wawancara penulis antara penulis dan salah
satu guru dan juga bendahara Mts ASWAJA. Ungkapnya pernah suatu ketika seorang
peserta didiknya tidak hadir selama 2 hari ke sekolah masalah ini ditanggapi
oleh guru-guru.
Ketiga
bantuan berbentuk beasiswa yang diberikan oleh Depag ke Mts ASWAJA
kemudian beasiswa itu terbatas untuk beberapa orang saja, atas inisiatif
beberapa guru di sekolah tersebut untuk mengolah dana tersebutu untuk dapat di
berikan kepada anak-anak yang memebutuhkan. Atas inisiatif tersebut bagi anak
yang mendapatkan beasiswa itu digratiskan selama setahun dan enam bulan oleh
pihak sekolah pertahunnya. Dan tahun kemarin selama dua tahun berturut-turut
mendapat dana bantuan beasiswa satu orang lima ratus ribu. Rencananya tahun
2013 ini akan menambah aula baru. Keempat
tingkat kedisiplin yang tinggi ini di tunjukan jam 06:50 siswa sudah masuk dan
pulang jam 14:30.
2.
Faktor Penghambat
Eksistensinya
Secara garis besarnya Mts ASWAJA adalah sekolah yang tidak seperti sekolah
favorit pada umunya pada dulunya sekolah terakreditasi B kurus namun akhirnya
dapat menunjukkan taringnya di dunia pendidikan akibat kepengngurusannya yang
baik, bentuk perhatian yang lebih dari pihak guru-guru, kegiatan-kegiatannya
yang mempunyai daya tarik yang sanagat luar biasa sehingga merubahnya sedikit
demi sedikit.
Kalau kita
lihat dari beberapa factor di atas dan hasil dari wawancara kami terhadap yang
bersangkutan tidak terdapatnya factor penghambat mulai sejak terbentuknya Mts
ASWAJA hingga saat ini. Hal mini akibat dari kerja professional seorang
pemimpin yang baik dari segala aspeknya. Akibat dari segala itu sekolah
tersebut mendapat prestasi yang semulanya terakreditasi B biasa menjadi B gemuk
atau B plus.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berangkat dari pembahasan yang telah di
uraikan bab sebelumya, maka dapat di simpulkan beberapa hal mengenai sejarah
berdirinya Mts ASWAJA diantaranya sebagai berikut; Mts ASWAJA merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 1987 di bawah
naungan sebuah yayasan. Sekolah yang terletak di jalan Husein Hamzah pal V
dengan nomor. ASWAJA adalah singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang
berarti sekolah yang bercirikan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Sebenarnya mts ASWAJA
ini pada mulanya ingin diberi nama mts Al-Ma’rif tetapi pada saat itu Al-Ma’rif
sudah ada sekolah yang memakainya maka mts ASWAJA lah penamaan itu sampai saat
ini.
Mts ASWAJA yang didirkan di atas tanah seluas kurang lebih 2000 m
merupakan tanah hasil wakaf yang diberikan oleh bapak H. Usman Umar selaku lurah
pal V dan Abdullah kadir tokoh masyarakat setempat, H.Munawar Khalahan sebagai
ketua yayasan yang pertama sekarang alm dan juga sebagai ketua partai PPP.
Perkembangan Mts ASWAJA dimulai sejak Mts
ini berdiri dari tahun 1987 hingga sekarang. Kalau dilihat perkembangan dan
pertumbuhan Mts ASWAJA dapat kita lihat dari beberapa faktor dan dari kepala
sekolah yang pertama sampai saat ini perubahan demi perubahan ini ditunjukan
pada saat bapak Hakim Shaleh pendiri Mts ASWAJA sekaligus menjabat sebagai
kepala sekolah pertama pengabdian beliau selama 18 tahun membawa banyak begitu
perubahan, diantara itu perubahan yang beliau lakukan adalah bangunan sekolah
dulunya tidak menghadap ke jalan melainkan membelakangi jalan raya sekitar
delapan tahunan kemudian di renovasi pada tahun 1995 untuk menghadap ke jalan
raya serta banyak terjadi renovasi.
B.
Saran
Dari penulisan penelitian mengenai “Sejarah Berdirinya Mts ASWAJA”
tentunya terdapat banyak kekurangan, baik itu dari segi penulisan, materi
maupun gaya bahasa yang dipergunakan. Oleh karenanya masukan dan saran yang
konstruktif dari pembaca sangat di harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati. 2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, cet. I. Bandung: CV Pustaka
Setia
Mahmud Yunus. 2008. Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, cet. 3. Jakarta: Mahmud Yunus Wadzurriyah