Rabu, 27 Maret 2013

Penelitian Pendidikan Observasi Lapangan ( MTs ASWAJA)


Oleh: Abang Rahmat, Kusmayudi, Amirul Faisol, & Sahbani

ABSTRAK:
Penelitian berjudul “Sejarah Perkembangan Perguruan Yayasan Mts ASWAJA (1987-2012) berdiri atas wakaf yang diberikan oleh bapak H. Usman Umar Alm dan bapak Abdullah kepada bapak H. Hakim Shaleh  bersama bapak Munawar Khalahan dan kemudian didanai oleh partai PPP dengan ketua saat itu bapak Munawar Khlahan dan juga sebagai wakil ketua DPRD. Hal ini yang melatar belakangi berdirinya Mts ASWAJA. Kemudian atas inisiatif warga untuk membuat suatu lembaga pendidikan. Dan pada tanggal 14 Mei 1987 maka berdirilah Mts ASWAJA dengan kepala sekolah bapak Hakim Shaleh sampai bapak Sholihin sekarang dan dibantu oleh guru-guru. Dengan berdiri selama 25 tahun sebagai sekolah sawasta dan berada diantara sekolah-sekolah di sekitarnya tak membuat Mts ASWAJA ini kalah dalam persaingannya, kualitas dan kuantitas guru-gurunya yang membuat Mts ASWAJA selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahunnya. Ini tandai dengan data statistik Mts ASWAJA yang setiap tahunnya semakin meningkat.
Penelitian ini berupaya mengurai sejarah perkembangan Mts ASWAJA sejak berdirinya tahun 1987 hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengurai beberapa hal, yaitu: (1) Latar belakang berdirinya Mts ASWAJA. (2) Perkembangan dan pertumbuhan Mts ASWAJA. (3) Hambatan dan tantangan Mts ASWAJA. (4) Faktor pendukung eksistensi lembaga-lembaga pendidikan Mts ASWAJA.
Untuk mengurai empat hal di atas, penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pengumpulan data atau sumber; (2) Melacak narasumber yang bersangkuatan. (3) Hipotesis atas data yang dikumpulkan.
Dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa berdirinya Mts ASWAJA atas wakaf dan inisiatif dari bapak H. Hakim Shaleh yang dibantu oleh rekan-rekanya dan didanai oleh partai PPP maka berdirilah Mts ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah) pada tahun 1987. Dan lembaga pada saat itu didirikan adalah Madrasyah tsanawiyah. Mts ASWAJA yang berdiri iurang lebih 25 tahun merupakan fase yang sangat panjang berkembang hingga saat ini tidak ditemukan sebuah hambatan untuk berkembang dan faktor yang menyebabkan Mts ASWAJA bertahan dan masih tetap eksis adalah pendekatan dari pihak sekolah kepada siswa dan kepada orang tua murid merupakan resep yang digunakan pihak sekolah untuk mengembangkan sekolahnya untuk tetap menjadi tebaik serta dari kegiatan ekstrakulikulernya membuat orang tua siswa memilih menyekolahkan anaknya ke Mts ASWAJA dan kebutuhan masyarakat pengetahuan agama.



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Bila dipandang dari sudut etnologi, asal-usul keturunan bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia dari Hindia Belanda. Sekarang termasuk daerah Thailand, Birma, Kamboja, Laos, Khmer, dan Tonkin. Kehidupan bangsa Indonesia pada saat itu masih bergantung pada alam. Sehingga menyebabkan menyebarlah penduduk Indonesia ke seluruh pelosok tanah air. Nama Indonesia pertama kali disebut oleh orang Inggris yang bernama Richard Legan. Ia menyebut ‘Indonesia’ dengan bermaksud bersinonim bagi istilah India atau kumpulan Indonesia.
Berbicara kapan Islam masuk ke Indonesia pastinya siapa yang membawa Islam itu sendiri ke Indonesia. Sebelum Islam masuk ke Indonesia ternyata bangsa Indonesia sendiri sudah memeluk berbagai macam kepercayaan dan agama. Kepercayaan itu disebut animisme dan dinamisme, sedangkan agamnya Hindu dan Budha. Islam datang ke Indonesia tak lain melalui dari perdagangan dan pelayaran. Hubungan perdagangan dan pelayaran sangat erat kaitannya antara bangsa-bangsa yang mendiami Asia, baik bagian barat, bagian timur maupun bagian tenggara, sudah ada sejak abad pertama masehi. Dua faktor yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal di negara luar
1.    Faktor letak geografis yang strategis, yaitu Indonesia berada di persimpangan jalan raya internasional dan jurusan Timur Tengah, Tiongkok, melalui lautandan jalan menuju benua Amerika dan Australia
2.    Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lainnya. Misalnya, rempah-rempah (Depag, 1985: 128)
Sejarah membuktikan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7M/1H (Sidi Ibrahim Buchari, 1981: 32) dengan ditandai adanya kerjaan tertua di Indonesia pada abad ke-13, seperti Perlak pada tahun 1292, Samudra Pasai pada tahun 1297 di Aceh. Melalui pusat-pusat perdagangan di daerah pantai samudra utara dan urat perdagangan di selat Malaka, agama Islam terus menyebar ke pulau Jawa dan ke Indonesia ke bagian Timur. Walaupun terjadi perperangan masuknya Islam ke Indonesia dan peralihan Hindu ke Islam terjadi secara damai (BP3K Depdikbud, 1979: 31).
Ajaran Islam tentunya bermuatan tentang pendidikan. Terutama kita berbicara pendidikan di Kalimantan khususnya. Islam masuk ke Kalimantan pada abad ke-15 dengan cara damai yang dibawa oleh sunan Bonang dan Sunan Giri mempunyai santri di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Gubahan Sunan Giri bernama Kalam Muyang, sedangkan Gubahan Sunan Bonang bernama Sumur Serumbung. Pada tahun 1716 di Kalimantan terdapat ulama besar bernama Syekh Arsyad Al-Banjari dari desa Kalampayan yang terkenal dengan sebagai pendidik yang mubaligh besar. Perkembangannya kemudian memunculkan madarsah-madrasah di Kalimantan anatra lain:
1.    Pesantren/Madrasah di Kalimantan Barat (Pontianak)
a.    Madrasatun Najah Wal Fatah di Sei Bakau Besar Mempawah pada tahun 1918 M
b.    Madrasah Perguruan Islam di Sambas (1922 M)
c.    Madrasah Al-Raudathul Islamiyah di Pontianak (1936)
d.   Persatuan madrasah-madrasah Islam (PERMI) pada tahun 1954 M di Pontianak dengan tujuan:
1)   Menyatukan nama-nama madrasah, Madrasah Islam Ibthidaiyah (SRI), Madrasah Tsanawiyah (SMIP)
2)   Menyatukan leerplan dari kitab-kitabnya
3)   Mendirikan ikatan atau federasi (Mahmud Yunus, 2008: 384)

2.    Sekolah Menengah Islam Pertama di Banjarmasin di Kalimantan Selatan pada tanggal 15 Oktober 1946.murid yang diterima pada sekolah ini adalah tamatan SR, dan tamatan madrasah

3.    Madrasah Normal Islam Amuntai pada tahun 1928 M didirikan oleh H. Abdur Rasyid dengan sekolah Arabische School. Dan kemudian diteruskan oleh H. Juhri dari tanggal 4 febuari1934- akhir tahun 1941 (Mahmud Yunus, 2008: 388)

4.    Ikatan madrasah-madrasah Islam Amuntai pada tahun 1945 M dengan tujuan:

a.    Menciptakan adanya pendidikan dan pengajaran Islam
b.    Memperluas berdirinya perguru-perguruan Islam
c.    Memperbaiki organisasi dan leerplan perguruan-perguruan Islam yang telah ada, agar sesuai dengan hajat manusia.

B.            Signifikansi
Penelitian ini di laksanakan adalah untuk mengetahui tentang sejarah berdirinya Mts ASWAJA. Selain itu manfaat lainnnya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang tekait dengan sejarah berdirinya Mts ASWAJA ini, diantaranya untuk mengetahui yayasan yang menaungi Mts ASWAJA tersebut.

C.           Fokus Penelitian
Berdasarkan dalam penelitian terhadap lembaga pendidikan Mts ASWAJA ada beberapa hal yang perlunya di sampaikan kepada pembaca untuk itu peniliti dengan fokus penilitian sebagai berikut:
1.    Sejarah berdirinya Mts ASWAJA
2.    Perkembangan dan pertumbuhan Mts ASWAJA
3.    Faktor kemajuan dan penghamba berkembangkan Mts ASWAJA
D.           Tujuan Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian ini tentunya penulis mencoba untuk memberikan sedikit pengetahuan terhadap para pembaca. Adapun tujuan dari penelitian ini penulis mencoba untuk mengetahui bagaimana sekolah yang berbasis agama dapat memberikan dampak kepada masyarakat pentingnya pengetahuan agama kepada seluruh masyarakat terkait dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian itu penelitian ini berupaya untuk selalu menjadikan kita untuk lebih mengali ilmu yang terbaru sesuai dengan perkembagannya. Selain itu juaga penulis ingin memberikan pengetahuan perkembangan lembaga pendidikan, terutama untuk di wilayah Sui Kakap khususnya Mts ASWAJA.



BAB II
SEJARAH BERDIRI MTS ASWAJA
A.           Berdirinya Mts ASWAJA
Mts ASWAJA merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 1987 di bawah naungan sebuah yayasan. Sekolah yang terletak di jalan Husein Hamzah pal V dengan nomor. Aswaja adalah singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang berarti sekolah yang bercirikan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Sebenarnya mts ASWAJA ini pada mulanya ingin diberi nama mts Al-Ma’rif akan tetapi pada saat itu Al-Ma’rif sudah ada yang menggunakan nama itu, maka Mts di beri nama Mts ASWAJA itu sampai saat ini. Mts ASWAJA sendiri umumnya sama dengan sekolah umum lainnya, baik dari segi ekstrakulikuler hingga intrakurikuler. Mts ASWAJA sendiri juga menggunakan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Mts ASWAJA yang didirkan di atas tanah seluas kurang lebih 2000 m merupakan tanah hasil wakaf yang diberikan oleh bapak H. Usman Umar selaku lurah pal V dan Abdullah kadir tokoh masyarakat setempat, H.Munawar Khalahan sebagai ketua yayasan yang pertama sekarang alm dan juga sebagai ketua partai PPP. Beliau menyerahkan kepada Bapak Hakim Shaleh sebagai wakil ketua yayasan dan mempercayakan semuanya kepada beliau untuk di buat apa. Kemudian dengan beruding dengan shabat-sahabat beliau dan dukungan sang istri serta dengan keputusan hasil musyawarah maka dibangunlah sebuah sekolah dan masjid yang terletak tepat dihadapan Mts Aswaja, terpisah oleh jalan umum kakap, masjid tersebut bernama masjid Al-Mu’minin. Masjid Al-Mu’minin berdiri lebih dulu daripada Mts ASWAJA juga merupakan tanah hasil wakaf juga. Beberapa faktor berdirinya Mts Aswaja dan masjid diantaranya. Faktor pertama adalah atas kebutuhan pendidikan yang berbasis agama. Kebutuhan-kebutuhan kan pengetahuan agama dan pendidikan agama guna untuk kebutuhan anak-anak di sekitar masyarakat yang berada di lingkungan mts Aswaja. Kemudian faktor yang kedua memanfaatkan tanah hasil wakaf untuk didirikan sebuah bangunan sekolah dan masjid serta masyarakat yang fanatik terhadap agama. Hal ini yang membuat lembaga sekolah mts Aswaja berdiri. Faktor ketiga sebagai tujuan untuk berdakwah.
Dan untuk pertama kalinya guru-guru yang mengajar di Mts ASWAJA adalaha teman-teman dari bapak Hakim Shaleh sendiri yang berasal dari MAN 1. Adapun tokoh-tokoh yang turut ikut dalam pendiri Mts ASWAJA adalah:
1.    Munawar Arham
2.    Urai Faisol Hamid SH
3.    Sy. Abdullah Alwi
4.    Dr. Ahmad Zaim
Pada tahun 1987 berdirilah Mts ASWAJA dengan priodesasi kepala sekolah Mts ASWAJA sebagai berikut:
1.    H. Hakim Shaleh selama 18 tahun
2.    Syaifuddin selama 9 bulan
3.    H. Hakim Shaleh 4 bulan
4.    Rusli, S.Ag selama 2 tahun
5.    Nurdin, SE selama 2 tahun
6.    Mu’in, S.Pd selama 2 tahun
7.    Sholihin HZ, S.Ag sampai sekarang

B.            Perkembangan dan Pertumbuhan Mts ASWAJA
Perkembangan Mts ASWAJA dimulai sejak Mts ini berdiri dari tahun 1987 hingga sekarang. Kalau dilihat perkembangan dan pertumbuhan Mts ASWAJA dapat kita lihat dari beberapa faktor dan dari kepala sekolah yang pertama sampai saat ini perubahan demi perubahan ini ditunjukan pada saat bapak Hakim Shaleh pendiri Mts ASWAJA sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah pertama pengabdian beliau selama 18 tahun membawa banyak begitu perubahan, diantara itu perubahan yang beliau lakukan adalah bangunan sekolah dulunya tidak menghadap ke jalan melainkan membelakangi jalan raya sekitar delapan tahunan kemudian di renovasi pada tahun 1995 untuk menghadap ke jalan raya serta banyak terjadi renovasi.
C.           Hambatan dan tantangan yayasan dalam perkembangan dan pertumbuhan
Dalam penelitian Mts ASWAJA, dan hasil dari wawancara antara peneliti dan narasumber, peneliti tidak menemukan hambatan dan tantangan yang begitu menantang baik dari luar maupun dari dalam yayasan dalam mengembangkan sebuah lembaga, hanya saja narasumber mengatakan ketika hendak mendirikan Mts ASWAJA tangtangan yang mereka hadapi adalah jalan yang tidak mendukung sehingga menyebabkan akses ke ASWAJA kurang lancar. Selain daripada itu hasil dari wawancara penulis dengan narasumber, narasumber mengatakan tidak adanya hambatan dan tantangan yang begitu serius.
Priodesasi ketua yayasan yang pernah menjabat
1.    H. Munawar Khalahan
2.    Sy. Abdullah Alwi

D.           Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Eksistensi Mts ASWAJA
1.    Faktor Pendukung Eksistensi
Melihat Mts ASWAJA yang berdiri kurun waktu dari tahun 1987 sampai 2012 selama 25 tahun merupakan suatu prestasi baik, sekolah yang sudah mempunyai banyak sejarah walaupun tidak seperti sekolah Madrasatun Najah Wal Fatah di Sei Bakau Besar Mempawah pada tahun 1918 M, Madrasah Perguruan Islam di Sambas (1922 M), Madrasah Al-Raudathul Islamiyah di Pontianak (1936), Persatuan madrasah-madrasah Islam (PERMI) pada tahun 1954 M di Pontianak (Mahmud Yunus: Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati, 2006). Kalau kita telusuri waktu selama itu tentunya pasti ada yang membuat sekolah tersebut bertahan sampai saat ini bahkan dapat menunjukan sesuatu perubahan yang sangat luar biasa dari tahun ke tahunnya.
Dari hasil penelitian penulis, resep yang membuat sekolah ini bertahan terdapat beberapa faktor dan samapai saat ini terus berkembang. Pertama manajemen kepengurusannya yang sangat baik berkat atas kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah berserta para gurunya yang menciptakan kepengurusan yang sanagat baik, imi terbukti dengan bertahannya Mts ASWAJA samapai saat ini yang terus berkembang. Kedua bentuk perhatian gurunya yang sangat luar biasa rasa bertanggung jawab yang tinggi guru-guru Mts ASWAJA kepada para peserta didiknya, bahkan hasil dari wawancara penulis antara penulis dan salah satu guru dan juga bendahara Mts ASWAJA. Ungkapnya pernah suatu ketika seorang peserta didiknya tidak hadir selama 2 hari ke sekolah masalah ini ditanggapi oleh guru-guru.
Ketiga bantuan berbentuk beasiswa yang diberikan oleh Depag ke Mts ASWAJA kemudian beasiswa itu terbatas untuk beberapa orang saja, atas inisiatif beberapa guru di sekolah tersebut untuk mengolah dana tersebutu untuk dapat di berikan kepada anak-anak yang memebutuhkan. Atas inisiatif tersebut bagi anak yang mendapatkan beasiswa itu digratiskan selama setahun dan enam bulan oleh pihak sekolah pertahunnya. Dan tahun kemarin selama dua tahun berturut-turut mendapat dana bantuan beasiswa satu orang lima ratus ribu. Rencananya tahun 2013 ini akan menambah aula baru. Keempat tingkat kedisiplin yang tinggi ini di tunjukan jam 06:50 siswa sudah masuk dan pulang jam 14:30.
2.    Faktor Penghambat Eksistensinya
Secara garis besarnya Mts ASWAJA adalah sekolah yang tidak seperti sekolah favorit pada umunya pada dulunya sekolah terakreditasi B kurus namun akhirnya dapat menunjukkan taringnya di dunia pendidikan akibat kepengngurusannya yang baik, bentuk perhatian yang lebih dari pihak guru-guru, kegiatan-kegiatannya yang mempunyai daya tarik yang sanagat luar biasa sehingga merubahnya sedikit demi sedikit.
Kalau kita lihat dari beberapa factor di atas dan hasil dari wawancara kami terhadap yang bersangkutan tidak terdapatnya factor penghambat mulai sejak terbentuknya Mts ASWAJA hingga saat ini. Hal mini akibat dari kerja professional seorang pemimpin yang baik dari segala aspeknya. Akibat dari segala itu sekolah tersebut mendapat prestasi yang semulanya terakreditasi B biasa menjadi B gemuk atau B plus.



BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Berangkat dari pembahasan yang telah di uraikan bab sebelumya, maka dapat di simpulkan beberapa hal mengenai sejarah berdirinya Mts ASWAJA diantaranya sebagai berikut; Mts ASWAJA merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 1987 di bawah naungan sebuah yayasan. Sekolah yang terletak di jalan Husein Hamzah pal V dengan nomor. ASWAJA adalah singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang berarti sekolah yang bercirikan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Sebenarnya mts ASWAJA ini pada mulanya ingin diberi nama mts Al-Ma’rif tetapi pada saat itu Al-Ma’rif sudah ada sekolah yang memakainya maka mts ASWAJA lah penamaan itu sampai saat ini.
Mts ASWAJA yang didirkan di atas tanah seluas kurang lebih 2000 m merupakan tanah hasil wakaf yang diberikan oleh bapak H. Usman Umar selaku lurah pal V dan Abdullah kadir tokoh masyarakat setempat, H.Munawar Khalahan sebagai ketua yayasan yang pertama sekarang alm dan juga sebagai ketua partai PPP.
Perkembangan Mts ASWAJA dimulai sejak Mts ini berdiri dari tahun 1987 hingga sekarang. Kalau dilihat perkembangan dan pertumbuhan Mts ASWAJA dapat kita lihat dari beberapa faktor dan dari kepala sekolah yang pertama sampai saat ini perubahan demi perubahan ini ditunjukan pada saat bapak Hakim Shaleh pendiri Mts ASWAJA sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah pertama pengabdian beliau selama 18 tahun membawa banyak begitu perubahan, diantara itu perubahan yang beliau lakukan adalah bangunan sekolah dulunya tidak menghadap ke jalan melainkan membelakangi jalan raya sekitar delapan tahunan kemudian di renovasi pada tahun 1995 untuk menghadap ke jalan raya serta banyak terjadi renovasi.

B.            Saran
Dari penulisan penelitian mengenai “Sejarah Berdirinya Mts ASWAJA” tentunya terdapat banyak kekurangan, baik itu dari segi penulisan, materi maupun gaya bahasa yang dipergunakan. Oleh karenanya masukan dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat di harapkan.



DAFTAR PUSTAKA
Enung K Rukiati dan Fenti Hikmawati. 2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, cet. I. Bandung: CV Pustaka Setia
Mahmud Yunus. 2008. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, cet. 3. Jakarta: Mahmud Yunus Wadzurriyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar